Tips Cegah Stroke Lebih Dini
Stroke tidak lagi identik dengan
orang kaya atau akibat gaya
hidup mewah. Berdasar hasil survey, 80 persen penderita stroke berada di negara
yang sedang berkembang. Termasuk Indonesia. Namun penyakit ini dapat
dicegah. Semakin cepat terdiagnosis dan
tertangani, penderita stroke akan sembuh dengan sempurna dan tanpa cacat.
Masalahnya, belum banyak masyarakat yang paham akan golden period penyakit
tersebut. Belum banyak pula RS dan tenaga medis yang menyediakan fasilitas
khusus bagi penderita stroke.
Kurang dari 3 jam penderita harus
mendapat pengobatan definitive
atau berada di meja operasi. Jangan sepelekan
otak. Sekali rusak, otak selamanya cacat. Tindakan preventif perlu
dilakukan. Selain meminimalkan risiko, tindakan tersebut mencegah stroke. Salah
satu tindakan preventif adalah screening otak. Pemeriksaan itu belum lazim dan
belum popular dilakukan di masyarakat. Ketika menjalani general checkup,
seringkali pasien tidak memeriksa bagian otak. Padahal pemeriksaan tersebut penting.
Dengan cara itu, bisa diketahui isi otak kita. Bisa diketahui apakah ada
penyumbatan pada otak atau kelainan yang mengakibatkan pembuluh darah bisa
pecah.
Salah satunya adalah giant aneurysm
Giant aneurysm adalah kelainan
pada pembuluh darah. Kondisi itu bisa terjadi di semua bagian tubuh, mulai
ujung kepala sampai kaki. Biasanya, aneurysm terjadi di sekitar pembuluh darah
yang bercabang. Yang paling sering adalah aneurysm di otak (intracerebral
aneurysm) dan di dekat aorta jantung (aortic aneurysm). Dengan menjalani screening otak,
akan diketahui secara detail kelainan atau penyakit di otak. Pemeriksaan
tersebut, sebaiknya dilakukan sejak pasien berusia 20-25 tahun. Terutama ketika
keluhan giant aneurysm muncul pada usia 30 tahun. Makin dini diketahui, makin
baik. Sebab, pasien tidak akan mengalami kesakitan lagi. Kemungkinan meninggal
bisa dicegah.
Saran Penting!
Pasien yang pernah menderita
hipertensi atau punya riwayat keluarga penderita penyakit tekanan darah tinggi
disarankan menjalani screening otak. Sebab, hipertensi akan memperparah giant
aneurysm. Kalau menderita atau punya riwayat keluarga yang pernah menderita
hipertensi, sebaiknya mulai menjaga pola makan dengan diet rendah garam.
(Source: Jawa Pos)
(Source: Jawa Pos)