Aturan Dan Ajuran Saat Melakukan Peeling Pada Kulit/Wajah
Peeling merupakan salah satu cara
yang diyakini mampu mewujudkan kulit wajah cantik, cerah dambaan setiap wanita.
Namun, proses pengelupasan yang cukup menyiksa tersebut ternyata tidak selalu
membuahkan hasil seperti yang diinginkan. Oleh karena itu, sebelum melakukan
peeling, ketahuilah plus minusnya terlebih dulu. Memiliki kulit cantik yang segar
tentu dambaan setiap orang. Beragam cara dilakukan untuk mewujudkannya. Salah
satunya adalah peeling, yang merupakan proses pengelupasan kulit secara
kimiawi. Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin, peeling harus dilakukan
oleh tenaga ahli alias dokter. Karena zat kimiawi yang digunakan jika tidak
tepat dapat menimbulkan efek yang kurang baik bagi kulit. Bisa jadi bukan kulit mulus yang
didapat namun malah sebaliknya, kulit menjadi iritasi hingga menghitam.
Kulit Bisa Menjadi Lebih Cantik
Peeling merupakan salah satu
treatment untuk memenuhi kebutuhan perbaikan kulit. Banyak masalah kulit
seperti kusam, penebalan, hyperpigmentasi, scar dan lainnya. Sehingga kulit
dapat terlihat lebih cerah, rata, lebih segar serta lebih kencang. Karena itu
dibutuhkan tenaga ahli kulit dan menyesuaikan prosentasi bahan dengan kondisi
kulit. Bahan dan konsentrasi yang sama jika diaplikasikan pada masalah yang
sama, maka belum tentu memberikan hasil yang sama sehingga dibutuhkan kejelian
dalam menganalisa kondisi kulit.
Kulit Terbakar
Oleh karena itu jika salah dalam
menganalisa kulit serta menggunakan konsentrasi bahan yang tidak tepat pada
sebuah kondisi kulit dapat berakibat fatal. Yaitu iritasi, efek dermolisis
(kulit lepas seperti terbakar). Jika terjadi efek negative tersebut, bisa
menjadikan kondisi kulit lebih parah dari kondisi sebelumnya. Jika terjadi efek
negative, maka penanganannya harus lebih serius lagi. Sebab, ketepatan dan
kecepatan pertolongan juga sangat mempengaruhi pada penyembuhan dan pemulihan.
Bergantung juga pada reversible atau irreversible-nya.
Karena itu ditekankan untuk
jangan sampai melakukan peeling di salon-salon yang tidak memiliki tenaga ahli.
Proses peeling sering kali memberikan efek rasa perih ataupun panas. Hal ini
disebabkan oleh konsentrasi bahan yang terlalu tinggi dari kondisi kulit. Untuk menguranginya,
cukup dengan menurunkan kadar konsentrasi bahan.
Setiap bahan memiliki efek yang
berbeda,
sehingga harus tepat dalam menghitung takarannya. Peeling ini tidak
boleh dilakukan sembarangan. Bahkan ketika ada pasien yang datang minta peeling
tidak harus dilakukan secara langsung, melainkan harus benar-benar dianalisa, dilihat
target, bahan dan konsentrasinya.
Tidak Untuk Remaja
Peeling ini idealnya dilakukan
pada orang yang berusia 30 tahun ke atas sebagai perawatan. Minimal 2 minggu
sekali. Untuk usia di bawahnya, tidak disarankan untuk melakukan peeling,
karena struktur kulit masih bagus. Tetapi pada kondisi tertentu, remaja
diperbolehkan melakukan peeling. Misalnya, pada wajah yang
memiliki scar baik karena jerawat atau pun luka, atau karena kondisi kulit
tertentu yang mengharuskan penanganan degan peeling. Pada usia remaja atau menjelang
dewasa, struktur kulit yang masih bagus, seperti tingkat elastisitas serta
kelembabannya, jika tidak mengalami masalah yang berarti, bahan peeling bisa
membuat kulit menjadi kurang baik. Disarankan untuk yang masih berusia remaja,
cukup menggunakan pembersih, krim malam serta tabir surya untuk perawatan kulit
sehari-hari.
(Source: Tabloid Nurani)
(Source: Tabloid Nurani)