Memanggang Daging Sapi Dan Kambing Oke Tapi Jangan Membakar

Cara Memasaknya Bagaimana?
Hidangan yang berbahan daging kambing atau sapi bisa juga disajikan dengan rendah lemak, asal tahu dan benar cara mengolahnya. Untuk memasak dalam bentuk kari, Jangan ragu menggunakan banyak bumbu, tanpa penyedap, penguat rasa, bumbu instant, dan sebagainya. Hampir semua bumbu alami mengandung zat-zat yang bisa saling melengkapi atau menangkal efek negative bahan-bahan lain.
Dagingnya direbus sampai empuk. Diamkan air sisa rebusan hingga lemak-lemaknya terangkat ke permukaan. Lemak itu diambil sebelum diolah menjadi masakan. Cara lain masukkan rebusan daging ke kulkas. Tujuannya tetap sama, yakni agar lemaknya terangkat ke permukaan. Meski ada kelebihan dan kekurangan masing-masing, prinsipnya memanggang lebih baik daripada menggoreng. Gunakan wajan pemanggang yang tebal sehingga masakan tidak cepat gosong.
Bedanya dengan membakar
Memanggang masih menggunakan alat yang menghindarkan masakan bersentuhan langsung dengan api. Seperti diketahui, makanan yang dibakar berpotensi mengandung zat karsinogenik (menyebabkan kanker). Saat memasak dengan menggunakan santan, pakai yang encer. Dengan begitu, kadar kolesterol tidak begitu tinggi. Masakan sebaiknya langsung habis. Jangan diinapkan (blendrang), seperti opor, rending, ataupun kari. Pemanasan masakan secara berulang meningkatkan kadar kolesterolnya. Itu sebabnya, rasa masakannya jadi lebih gurih.
Akibat pemanasan
Rantai lemak tak jenuh yang bentuknya panjang akan terpotong-potong menjadi rantai molekul yang lebih pendek. Rantai yang lebih pendek itulah yang merupakan lemak jenuh atau yang popular dikenal sebagai kolesterol. Semakin sering dipanaskan, rantai molekul masakan yang terpotong, juga semakin banyak. Akibatnya, kandungan kolesterol semakin tinggi.
(Source: Jawa Pos)