Kanker Terjadi Karena Kurang Tidur

Banyak Sebab Kanker Pada Wanita
Olahraga secara teratur dapat mengurangi risiko kanker pada wanita. Tapi manfaat itu bisa lepas jika wanita tersebut waktu tidurnya terlalu sedikit. Hal ini terungkap dari sebuah study yang melibatkan  5968 wanita di Maryland, US. Mengkonfirmasikan temuan sebelumnya yang mengatakan bahwa orang yang melakukan kegiatan fisik rutin menghadapi risiko lebih kecil untuk terserang kanker. Tetapi ketika para peneliti itu meneliti wanita yang berusia 18 hingga 64 tahun yang rajin berolahraga setiap minggu. Mereka mendapati bahwa tidur tampaknya memainkan peran penting dalam risiko kanker.
Orang yang tidur kurang dari 7 jam setiap malam 
menghadapi risiko 47 persen untuk terserang kanker dibandingkan dengan mereka yang tidur lebih banyak di antara wanita yang aktif secara fisik. Demikian laporan para peneliti itu dalam pertemuan  American Association for Cancer Research. Hal itu mereka anggap sebagai sesuatu yang sangat menarik dan membangkitkan rasa ingin tahu. Ini seperti pertama kali melakukan penelitian. Itu bukan sesuatu yang telah dikaji secara luas. 
Hindari Saja
Dikatakan bahwa tidak jelas  bagaimana sesungguhnya tidur terlalu sedikit mungkin membuat orang lebih rentan terhadap kanker. Faktanya tidur secara cukup telah lama berhubungan dengan kesehatan. U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa kurang tidur sebagai masalah kesehatan masyarakat yang tidak diperhatikan, dan menyatakan orang US semakin kurang tidur. CDC menyatakan persentase orang dewasa yang melaporkan tidur selama 6 jam atau kurang per malam meningkat dari 1985 hingga 2006.
Riset
Para ahli mengenai tidur mengatakan bahwa kekurangan tidur kronis berkaitan dengan kegemukan, diabetes, tekanan darah tinggi, stroke, penyakit jantung dan pembuluh darah, depresi, menghisap rokok dan minum secara berlebihan. Selain itu, penelitian telah memperlihatkan bahwa orang yang berolahraga secara rutin menghadapi risiko lebih rendah untuk terkena kanker payudara, usus besar, dan jenis kanker lain. Banyak ahli berpendapat dampak olahraga pada tingkat hormone tubuh, fungsi kekebalan dan berat tubuh mungkin memainkan peran penting.
(Source: Tabloid Nurani)