Tulang Punya Usia Pertumbuhan
Bertambahnya usia ternyata tidak
hanya tampak pada keriput di kulit, namun juga pada pertumbuhan tulang. Tulang
juga memiliki usianya sendiri. Massa
tulang akan mencapai puncaknya pada usia 35 tahun, setelah itu terus menurun,
yang berarti kerapuhan mulai mengancam. Kerapuhan tulang ini sering dikenal
dengan Osteoporosis.
Osteoporosis
merupakan kondisi
ketika tulang kita mengalami pengurangan massa
hingga dapat menyebabkan risiko patah tulang lebih tinggi. Hal ini dapat disebabkan
beberapa faktor:
- Asupan nutrisi yang tidak normal.
- Segi endokrin, yang disebabkan menopause, hyperthyroidism, hyperparathyroidism, dan adanya diabetes mellitus.
- Apabila orang tersebut rawan penyakit dan kekurangan berat badan.
- Karena adanya terapi kortikosteroid, terapi heparin dan kastrasi.
Bahkan, proses degenerasi
berlangsung lebih awal, memasuki usia 20 tahun sampai 30 tahun hendaknya mulai
bersiap menjaga kondisi tulang. Meski kekurangan kalsium dalam tulang merupakan
proses yang alami akibat penyerapan kalsium oleh tubuh akibat bertambahnya
usia, karena semakin tua, penyerapan kalsium oleh tubuh semakin cepat sehingga
kalsium yang diserap tubuh dari tulang seringkali belum tergantikan. Bukan
berarti kita tidak mampu menghindari osteoporosis.
Solusi menghindari osteoporosis
Sebaiknya memulai untuk mengubah gaya
hidup dan kualitas hidup yang lebih baik, karena ini kunci utamanya. Olahraga
teratur dan dilakukan rutin 3 hingga 5 kali dalam seminggu dapat membantu membentuk
jaringan tulang yang kokoh. Hindari konsumsi alcohol, obat antiradang, obat
penguat tubuh (steroid), juga terlalu banyak mengonsumsi protein yang akan
mengurangi kadar kalsium dalam tubuh. Selain itu, makanlah makanan yang kaya
Omega 3 dari sumber ikan laut, karena ternyata berhubungan dengan densitas
tulang dan mampu menurunkan kehilangan jaringan tulang, dan mengurangi rasa
nyeri yang terjadi saat osteoporosis.
(Source: Tabloid Nurani)
(Source: Tabloid Nurani)