Tidak Ada Level Aman Pada Konsumsi Alkohol Saat Kehamilan

Bahayakah jika hamil tetap minum minuman alkohol?
Tahukah Anda bahwa pada wanita hamil yang mengkonsumsi alkohol janinnya akan menderita sebuah syndrome? Yaitu, kelainan spectrum pertumbuhan, mental dan kelainan fisik yang dapat terjadi dalam bayi saat masih dalam kandungan.
Apa saja kelainannya? 
Diantaranya adalah, tidak adanya alur antara hidung dan bibir atas. Tipis sekali bibir atas, bentuk mata yang terlalu kecil, lingkar kepala yang kecil sekali dan kekurangan pada berat serta tinggi badan bayi.
Bagaiman cara mengatasinya? 
Kita dapat mengenali tanda kelainan pada fitur fisik bayi sejak dalam kandungan. Termasuk kelainan yang halus. Melalui hasil pemeriksaan ini, sebenarnya hanya akan didapat satu kesimpulan bahwa pasti akan terdapat kelainan-kelainan itu bila mengkonsumsi alkohol. Pemeriksaan dapat dilakukan pada seseorang wanita hamil yang gemar meminum alcohol dan dievaluasi mulai nol sampai enam minggu setelah konsepsi, enam sampai 12 minggu setelah konsepsi dan selama bulan pertama, kedua dan trimester kehamilan.  
Pada wanita hamil yang mengkonsumsi alkohol  
dalam jumlah tinggi pada semua pola minumnya, secara signifikan akan terjadi peningkatan risiko bayi lahir dengan berat badan atau panjang fisik yang berkurang dan tulang kepala yang tipis.
Masa yang paling rawan 
adalah paruh kedua trimester pertama masa kehamilan. Dari risiko malformasi calon bayi yang masih dalam kandungan dapat berubah menjadi keguguran juga bisa terjadi bila Anda memaksaka diri meminum alcohol dalam pola apapun dan pada dosis berapapun. 
Sebenarnya tidak ada relasi linear 
antara minum alcohol dengan cacat bayi pada  periode pertama dari trimester kehamilan, namun jangan dianggap masih aman untuk meminum alcohol. Secara umum bagi wanita yang memiliki potensi untuk hamilpun, direkomendasikan menghindari alkohol. Hati-hati saja.
(Source: Berbagai Media Online)