Nutrisi Pisang Dan Khasiatnya
Kalium sangat penting bagi tubuh.
Meskipun demikian, ada beberapa orang yang harus menjaga diri agar suplay
kalium tidak berlebihan. Salah satunya, penderita diabetes mellitus dan gagal
ginjal. Normalnya peran ginjal menyesuaikan antara asupan dan kalium yang
dibuang tubuh. Sebagian besar kalium dibuang melalui urine. Namun ada juga
kalium yang terbuang bersama tinja.
Tetapi penderita diabetes dan gagal ginjal
disarankan tidak mengonsumsi kalium terlalu banyak. Karena tubuh mereka tidak
dapat lagi secara normal memetabolisme mineral ini. Tapi mereka tetap boleh
mengonsumsi bahan makanan yang mengandung kalium. Jumlah, jenis, dan ukurannya
perlu diperhatikan. Tidak boleh berlebihan. Sebaliknya ada orang yang justru
tubuhnya selalu kekurangan kalium. Orang ini disebut menderita hipokalemia.
Pada tahap ringan tidak memunculkan gejala serius. Bila sudah dalam tahap
berat, pasien bisa mengalami kelemahan otot. Bahkan ada juga penderita
hipokalemia yang sampai mengalami kelumpuhan. Tidak hanya menyerang otot kaki,
tapi juga tangan, mata dan pernapasan.
Gejala lainnya
adalah gangguan
pada system penghantar impuls rangsangan system syaraf. Penambahan kalium tidak
cukup per oral. Tak jarang kalium diberikan secara intravena secara hati-hati.
Dengan begitu kalium yang melonjak tinggi (hiperkalemia) bisa dihindari.
Sebab, hiperkalemia mengakibatkan
gangguan irama jantung bahkan denyut jantung berhenti. Kondisi ini merupakan kegawatdaruratan yang mengancam
nyawa.
Hal lain yang meningkatkan kadar
kalium adalah dehidrasi, luka bakar berat, kejang, meningkatnya kadar leukosit
darah, gagal ginjal, serangan jantung, dan meningkatnya keasaman darah karena
diabetes.
(Source: Tabloid Nurani)
(Source: Tabloid Nurani)