Serangga TOMCAT
Serangan tomcat yang marak
akhir-akhir ini membuka rahasia khasiat serangga berkaki enam itu. Ternyata,
racun binatang yang masuk jenis kumbang itu bisa dijadikan obat kutil. Racun
tomcat atau yang disebut peaderin memiliki sifat merusak sel kulit. Gejala
kerusakan sel kulit itu, antara lain, kulit melepuh seperti terbakar.
Sifat racun tomcat
identik
dengan racun cantharidin yang dihasilkan kumbang blister. Selama ini, beberapa
dokter kulit menggunakan obat berbahan dasar racun cantharidin tersebut untuk
menyembuhkan kutil. Obat ini dioleskan beberapa hari kemudian kutil bisa copot. Sampai saat ini, populasi kumbang
blister banyak terdapat di Eropa. Karena itu, obat yang berbahan racun
cantharidin hingga kini hanya diproduksi di benua itu dan tergolong langka.
Akibatnya, harganya sangat mahal jika sudah masuk Indonesia. Harga dari obat racun
cantharidin itu mencapai Rp 1 juta untuk takaran 10 cc.
Analisis sementara
selain memiliki sifat yang sama, dua racun tersebut juga berasal dari dua
spesies kumbang yang masih kerabat dekat. Tomcat dan blister ternyata berasal
dari ordo yang sama. Yaitu ordo Coleoptera. Tomcat dan kumbang blister ini
hanya berbeda famili. Ordonya sama, bisa jadi racunnya ada kesamaan. Meski muncul
dua factor yang menguatkan dugaan racun tomcat bermanfaat layaknya racun
kumbang blister, namun belum bisa ditarik kesimpulan dengan pasti.
Para
ahli mengatakan bahwa jika memang dua racun itu sama manjurnya dan aman untuk
obat kutil, maka tomcat dianggap benar-benar sahabat manusia. Saat ini tomcat
sebenarnya sudah menjadi sahabat petani karena merupakan predator pemangsa
wereng.
(Source: Jawa Pos)
(Source: Jawa Pos)