Apakah Gigi Yang Lepas Bisa Kembali Dipasang?
Sering terjadi kasus gigi yang
lepas terjadi pada seorang anak kecil akibat jatuh dari sepedanya sehingga satu
gigi depan atasnya lepas sampai akarnya. Gusi bengkak dan berdarah. Seminggu
kemudian dia dibawa ke dokter gigi. Ternyata dokter memberikan penjelasan bahwa
gigi yang lepas seharusnya masih bisa dipasang. Namun, apakah hal itu bisa
benar-benar dilakukan?
Kecelakaan
dapat mengakibatkan
luka pada jaringan mulut, gusi, bibir, dan pipi. Efeknya, perdarahan atau
pembengkakan. Sedangkan kecelakaan pada jaringan gigi dan tulang dapat memicu
gigi lepas (avulsi), perubahan posisi gigi, gigi patah, atau bahkan patah
tulang rahang. Gigi avulse bisa kembali dipasang (replantasi). Syaratnya,
keadaan gigi masih utuh dari mahkota sampai akar. Replantasi paling baik jika
dilakukan tidak lebih dari 30 menit setelah gigi lepas. Jika lebih dari itu,
keberhasilan perawatan akan berkurang.
Penanganan pertama
pada gigi
avulse adalah menghentikan perdarahan. Luka gusi dan bibir ditekan dengan kasa
steril. Kemudian, pegang gigi yang lepas tersebut pada bagian mahkotanya.
Jangan di bagian akarnya. Cara ini akan merusak sel-sel di sekitarnya. Lantas
cuci gigi tersebut dengan air mengalir yang bersih dan jangan digosok.
Untuk menjaga kelembaban gigi
masukkan gigi pada mulut di antara pipi dan gusi. Atau bila memungkinkan,
bungkus dengan kasa bersih dan masukkan ke wadah yang diisi susu murni atau
larutan saline. Selanjutnya, segera ke dokter gigi terdekat untuk dilakukan
replantasi dan fiksasi gigi (splinting). Keberhasilan replantasi sangat
berhubungan dengan lamanya waktu gigi berada di luar mulut. Serta, kondisi gigi
di luar mulut sebelum replantasi.
(Source: Tabloid Nurani)
(Source: Tabloid Nurani)