Seorang
pria berumur 37 tahun mengeluh merasa dirinya kurang prima saat berhubungan
suami istri
Dengan tinggi 165 cm dan berat badannya 5 kilogram. Apa memang ada
kaitan antara gemuk dan keperkasaan atau kemampuan ketika berhubungan intim?
Menurut
hitungan indeks masa tubuh (IMT)
pria tersebut memang termasuk kategori obesitas. Artinya, terjadi kelebihan berat badan tingkat berat. Dalam banyak penelitian, sel lemak diketahui menghasilkan sekitar 55 bahan. Beberapa bersifat merugikan fungsi tubuh. Hasilnya, pada orang yang mengalami obesitas, hormone seks cenderung rendah. Mereka yang kadar hormone testosteronnya rendah cenderung gemuk. Penyebabnya adalah salah satu produk sel lemak, enzim aromatase, mengubah hormone testosterone menjadi hormone lain yang memudahkan orang menjadi gemuk.
pria tersebut memang termasuk kategori obesitas. Artinya, terjadi kelebihan berat badan tingkat berat. Dalam banyak penelitian, sel lemak diketahui menghasilkan sekitar 55 bahan. Beberapa bersifat merugikan fungsi tubuh. Hasilnya, pada orang yang mengalami obesitas, hormone seks cenderung rendah. Mereka yang kadar hormone testosteronnya rendah cenderung gemuk. Penyebabnya adalah salah satu produk sel lemak, enzim aromatase, mengubah hormone testosterone menjadi hormone lain yang memudahkan orang menjadi gemuk.
Ada cara untuk mengatasi
Di antaranya adalah, mengurangi asupan kalori, berolahraga, dan
menambah hormone agar tubuh tidak mudah gemuk. Diet bisa dilakukan dengan
mengurangi sekitar 10 persen jumlah kalori di antara total kebutuhan. Bila Anda
kurang bisa menahan lapar, alihkan cemilan pada yang menyehatkan. Misalnya,
dari jenis buah-buahan atau sayuran.
Olahraga yang aman dengan kondisi
obesitas
adalah jogging, renang, dan bersepeda. Upayakan mencapai frekuensi 3-5 kali seminggu. Upayakan latihan sekitar 1 jam. Selain membakar kalori, olahraga bermanfaat untuk vitalitas tubuh. Penambahan hormone harus melalui pemeriksaan laboratorium. Hasilnya bisa menunjukkan kadar hormone kurang normal.
(Source: Tabloid Nurani)
adalah jogging, renang, dan bersepeda. Upayakan mencapai frekuensi 3-5 kali seminggu. Upayakan latihan sekitar 1 jam. Selain membakar kalori, olahraga bermanfaat untuk vitalitas tubuh. Penambahan hormone harus melalui pemeriksaan laboratorium. Hasilnya bisa menunjukkan kadar hormone kurang normal.
(Source: Tabloid Nurani)