Janin Stres Buang Hajat di Dalam Kandungan

Stres Pada Janin Bisa Berakhir Kematian Bagi Ibu dan Janinnya 
Meski jarang, emboli air ketuban bisa berakibat kematian ibu hamil beserta janinnya. Stres, rupanya, tidak hanya menyerang orang dewasa. Janin di dalam kandungan pun bisa stress. Ada kalanya stress janin berakibat fatal. Ada beberapa penyebab janin stres. Diantaranya, persalinan lewat waktu dan ibu menderita infeksi, diabetes mellitus, ataupun hipertensi.
Ada beberapa indikasi janin stress dan perlu segera dilahirkan
Salah satunya, gerak bayi melambat atau malah terlalu aktif. Janin stress akan mengalami kekurangan oksigen. Kemudian, sphincter ani (otot di sekeliling anus) janin melemas, terbuka, lantas keluarlah mekonium (kotoran janin). Mekonium tersebut akan mengotori air ketuban. Air ketuban yang seharusnya jernih dan licin berubah menjadi hijau keruh. Cairan tersebut berubah sifat menjadi beracun bagi si kecil.
Mekonium berwarna hijau gelap 
kental, dan lengket. Mekonium mengandung bahan-bahan yang dicerna bayi selama berada di rahim. Di antaranya, sel-sel epitel usus, lender , air (termasuk air ketuban dan air empedu), serta lanugo atau rambut yang melapisi janin pada usia awal kandungan.
Karena mekonium berwarna hijau 
otomatis air ketuban akan berubah hijau dan tak lagi cair. Tapi seperti bubur. Ketuban yang terkontaminasi itu bisa-bisa diisap si mungil. Kondisi tersebut sangat membahayakan. Dalam istilah medis disebut meconium aspiration syndrome (MAS).
Dampaknya 
si kecil pun dapat mengalami infeksi paru-paru. Penyebabnya, paru-paru tersumbat/terendam ketuban yang terkontaminasi itu. Sesegera mungkin bayi harus dilahirkan, baik lewat operasi maupun persalinan spontan. Kemudian, mulut dan hidung bayi secepatnya dibersihkan.
Gangguan pernapasan 
menjadi salah satu penyebab terbesar kematian bayi baru lahir, setelah berat badan lahir rendah. MAS adalah penyumbang terbesar penyebab kematian bayi akibat gangguan napas tersebut.
(Source: Tabloid Nurani)