Anak Dan Dewasa Tersedak Saat Makan Bisa Mati

Dilarang Makan Sambil Tiduran
Tersedak termasuk salah satu kondisi gawat darurat. Pada korban tersedak makanan masuk ke jalan napas. Kondisi itu membuat korban yang tersedak rentan meninggal dunia. Apalagi diameter jalan napas hanya seukuran jari kelingking. Pada balita diameter jalan napas pasti lebih kecil daripada dewasa. Ketika terjadi penyumbatan total, proses kematianpun sangat cepat. Pasien tidak bisa berbicara dan wajahnya biru akibat kekurangan oksigen. Lain halnya bila makanan tersebut nyasar hingga cabang pernapasan bawah, mendekati paru-paru. Korban memang tidak beresiko meninggal dunia. Salah satunya, muncul cairan di paru-parunya.
Setiap orang tua harus mengawasi anak-anaknya yang masih kecil. 
Terutama pada saat makan. Pada bayi, jika makan, posisinya jangan tidur, agak didudukkan sehingga makanan tidak masuk ke jalan napas. Begitu juga aktivitasnya. Balita usia 2-3 tahun memang gemar beraktivitas, seperti berlari sambil makan. Kebiasaan ini perlu diubah. Selain itu jenis makanan padat sebaiknya tidak diberikan kepada balita. Misalnya, kacang goreng dan marning yang terbuat dari jagung yang di rebus lalu digoreng. Ketika menemui kasus tersedak, segera bawa korban ke rumah sakit (RS) terdekat. Segera berikan pertolongan pertama dengan Heimlich maneuver. Heimlich maneuver adalah teknik terbaik untuk melegakan saluran pernapasan yang tersumbat. Entakan di ulu hati dilakukan berulang sampai makanan yang nyasar ke jalan napas keluar.
Penerapan Heimlich Maneuver
Pada Anak Berusia Kurang Dari 1 Tahun
Letakkan bayi di lengan penolong pada posisi tengkurap. Kepala bayi lebih rendah daripada badannya. Sangga kepala bayi dengan telapak tangan, jangan halangi mulut bayi. Berikan 5 kali tepukan pada punggung bayi. Jika benda penyebab tersedak tidak dapat keluar, letakkan bayi pada paha penolong dengan muka menghadap penolong. Sangga kepala bayi dengan telapak tangan penolong. Letakkan 2-3 jari penolong di ulu hati (di bawah tulang iga) bayi. Lakukan lima entakan kea rah dada. Perhatikan benda di mulut bayi. Jika terlihat, keluarkan.
Pada Anak berusia Lebih Dari 1 Tahun
Berdirilah di belakang anak. Peluk anak di bagian pinggangnya. Lakukan entakan pada sekitar ulu hati (di bawah tulang iga) anak. Lakukan beberapa kali entakan sampai anak mengeluarkan makanan yang membuatnya tersedak.
(Source: Jawa Pos)