Pembasmian Antrax Sulitkah?
Salah satu kekhawatiran para ahli biodefense yang manangani pembasmian antraks adalah seberapa cepat jumlah spora antraks berukuran relative kecil, yang terhirup dapat berubah menjadi infeksi yang mematikan. Pada waktu seseorang menderita penyakit semacam flu, namun ternyata gejala dan kondisi parah akibat flu tersebut melebihi kondisi normal orang sakit flu biasa, biasanya sering terlambat untuk mencari pengobatan. Bahkan antibiotic yang kuat mungkin tidak membantu melawan bakteri yang menyebarkan beserta racun ampuh yang mereka hasilkan.
Untungnya
sekarang telah diketemukan sel-sel yang dapat dijadikan perantara untuk membunuh antraks ini. Sel-sel ini dikenal sebagai pembunuh alami antraks. Mereka merupakan bagian dari system kekebalan tubuh yang secara normal biasanya berhubungan dengan menghilangkan sel tumor, dan sel-sel yang terinfeksi oleh virus-virus. Sel-sel pembunuh alami ini juga menyerang bakteri-bakteri termasuk antraks.
Seseorang akan menjadi sakit secara tiba-tiba begitu terserang antraks
Dan tidak ada waktu yang cukup bagi sel T untuk merespon serangan itu dengan efektif. Sel T merupakan segolongan sel imun yang hanya akan memberikan respon tradisional jika terserang antraks. Sedangkan NK, natural killer cells, akan melakukan respon lebih dan membunuh sel-sel antraks dengan segera.
Sel-sel NK ini dapat mendeteksi kemudian membunuh sel-sel yang telah terinfeksi oleh antraks, menghancurkan bakteri di dalam sel bersama mereka.
Selain itu sel-sel NK ini juga dapat mendeteksi dan membunuh bakteri antraks di luar sel-sel manusia. Bakteri-bakteri umumnya tumbuh di dalam aliran darah dan merupakan bagian penting dari proses penyakit. Pada proses penanganan penyakit antraks ini, penggunaan antibiotic disarankan untuk dilakukan selain memanfaatkan perlawanan dari sel-sel NK yang dapat dilakukan melalui cara augmentasi.