Gejala Autisme Singkat
Secara kasat mata, pada anak yang sedang berkembang proses autis di otaknya, akan menunjukkan perilaku yang berbeda bahkan sebelum gejala utama autis ini tejadi. Tanda-tanda autisme dan gejala-gejalanya umumnya tidak muncul tiba-tiba.
Hal utama yang perlu dilakukan
disini adalah mencegah perkembangan gejala-gejala autisme pada anak-anak bahkan sebelum usia 6 bulan. Maka dapat dilakukan penelitian pada tanda-tanda autisme otak secara biologi, sebelum gejala-gejalanya terlihat. Para bayi dapat dipindai otaknya melalui scan MRI (Magnetic Resonance Imaging), dan DTI (Difusi Tensor Imaging). Dan harus dilakukan lebih lanjut pada usia 12 bulan dan 24 bulan. Perilaku mereka kemudian bisa dinilai saat usia mencapai 2 tahun.
Terdapat perbedaan
cukup besar yang ditemukan pada bayi berusia 6 bulan, dalam hal serat putih pada saluran pengembangan otak, yang akhirnya dapat berkembang menjadi gejala autisme. Namun pada bayi lain yang berumur sama, dan berisiko tinggi menjadi autis, tidak ditemukan kelainan pada serat putih ini.
cukup besar yang ditemukan pada bayi berusia 6 bulan, dalam hal serat putih pada saluran pengembangan otak, yang akhirnya dapat berkembang menjadi gejala autisme. Namun pada bayi lain yang berumur sama, dan berisiko tinggi menjadi autis, tidak ditemukan kelainan pada serat putih ini.
Dalam konteks ini, bayi yang berisiko tinggi adalah bayi yang memiliki saudara tua ysng menderita autis
Dikenal adanya FA(Fractional Anisotropy), yaitu untuk mengukur perkembangan serat putih pada otak dan pengorganisasiannya dengan mengamati bagaimana molekul-molekul air lebih banyak melalui jaringan otak. Pada bayi berusia 6 bulan yang berkembang autisme di otaknya, ditemukan nilai FA yang semakin meningkat. Nilai ini akan menurun perlahan-lahan. Pada saat berusia 2 tahun, mereka akan memiliki nilai FA lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak lain yang tidak berkembang autisme pada otaknya.
(Source: Berbagai Media Online)